Kamis, Desember 30, 2010

Kota Ambon

Kota Ambon yang memiliki nama Internasional Amboina adalah ibu kota provinsi Maluku, Indonesia. Kota ini memiliki luas wilayah 377 km² dan berpenduduk sebanyak 206.210 jiwa (2000). Berdiri antara tahun 1500-an setelah kedatangan bangsa Portugis.

Kota Ambon yang dipimpin oleh walikota Markus Jacob Papilaja dibagi atas 5 kecamatan, yaitu:
* Kecamatan Nusaniwe
* Kecamatan Sirimau
* Kecamatan Leitimur Selatan
* Kecamatan Baguala
* Kecamatan Teluk Ambon
Suku Bangsa
Terdapat banyak suku dan ras yang mendiami kota ini. Diantaranya adalah Arab, Buton (yang telah menetap hingga 5 generasi), Tionghoa yang pada mulanya datang untuk berdagang. Disamping itu terdapat pula Suku Minahasa, Jawa dan sebagian besar adalah Suku Alifuru yang merupakan penduduk asli Maluku. Dahulu kala, kota Ambon termasyur hingga keseluruh dunia dan menjadikan kota ini sebagai tempat tujuan bagi berbagai Kerajaan Eropa yang sedang melakukan eksplorasi. Tidak mengherankan bila banyak penduduk Ambon yang memiliki raut wajah yang mirip seperti orang Eropa dan Arab (sebagai akibat dari perkawinan campur para pendahulu mereka dimasa lalu) disamping denominasi dari ras Melanesia yang merupakan ras asli penduduk Ambon.

Lokasi wisata & Peninggalan sejarah
* Patung Pattimura, di Lapangan Merdeka
* Patung Martha Christina Tiahahu, di Karang Panjang
* Tugu Dolan, di Kudamati
* Tugu Trikora, di Urimesing
* Taman Makam Pahlawan PD II-Australia, di Tantui
* Monumen Australia, di Laha
* Monumen Jepang, di Tawiri
* Patung Franciscus Xaverius, di Batumeja
* Fort Victoria, di Belakang Kota
* Monumen Rumphius, di Batu Meja
* Museum Siwalima, di Taman Makmur
* Pantai Namalatu, di Latuhalat
* Pantai Natsepa Indah, di Natsepa
* Pantai Santai, di Latuhalat
* Tanjung, di Tanjung Nusaniwe
* Pintu Kota, di Airlow
* Pantai Desa Hukurila
* Tempayang, di Soya
* Gong Perdamaian Dunia
* Goa Batu Lobang, di Ds. Amahusu
* Bunker/Terowongan bawah tanah V.O.C., di Benteng Atas
* Puing kapal pengangkut Barang peninggalan Belanda/Portugis, di dasar perairan laut Waiyame
Berdasarkan fakta sejarah dan hasil kajian yang dilakukan para ahli dan Universitas Pattimura, cikal bakal lahirnya Kota Ambon dimulai dari Benteng/Kasteel Nieuw Victoria, yang terletak di depan Lapangan Merdeka, bekas Markas Yonif Linud 733/Masariku kini markas Detasemen Kavaleri. Pada tahun 1575, saat dibangunnya Benteng Portugis (oleh Sancho Vanconcelos) di Pantai Honipopu, yang disebut Benteng Kota Laha atau Ferangi, kelompok-kelompok masyarakat kemudian mendiami sekitar benteng. Selanjutnya, setelah Belanda berhasil menguasai Kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari kekuasaan Portugis, benteng tersebut lantas menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda sekaligus mengontrol jalur perdagangan melalui badan perdagangannya VOC dan benteng itu diubah namanya menjadi Nieuw Victoria yang dikenal sampai saat ini. Kelompok-kelompok masyarakat tersebut kemudian dikenal dengan nama soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Urimessing dan sebagainya. Kelompok-kelompok masyarakat inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kota Ambon. Dalam perkembangannya, kelompok-kelompok masyarakat tersebut telah berkembang menjadi masyarakat Ginekologis territorial yang teratur. Karena itu, tahun 1575 dikenal sebagai tahun lahirnya Kota Ambon. Hingga tahun 2009, kota Ambon telah genap berusia 433 tahun (4 abad).

Letak Dan Batas Wilayah
Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon, dan secara geografis terletak pada posisi: 3o-4o Lintang Selatan dan 128o-129o Bujur Timur, dimana secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan Kabupaten Maluku Tengah.
Adapun batas-batasnya adalah sebagai berikut:
* Sebelah Utara dengan:
Petuanan Desa Hitu, Hila, Kaitetu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (To the North by the territory of Hitu, Hila and Kaitetu Villages, District of Leihitu, Regency of Central Moluccas)
* Sebelah Selatan dengan:
Laut Banda (To the South by Banda Sea)
* Sebelah Timur dengan:
Petuanan Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (To the east by the territory of Suli Village, District of Salahutu, Regency of Central Moluccas)
* Sebelah Barat dengan:
Petuanan Desa Hatu, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (To the West by the territory of Hatu Village, District of Leihitu, regency of Central Moluccas)
Iklim di Kota Ambon adalah iklim laut tropis dan iklim musim, karena letak pulau Ambon di kelilinggi oleh laut. Oleh karena itu iklim di sini sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan pada bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur dan musim Timur berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, disusul oleh masa pancaroba pada bulan Nopember yang merupakan transisi ke musim Barat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar