Rabu, November 17, 2010

dr. MELKIANUS HAULUSSY (1902 – 1983)


Melkianus Haulussy dilahirkan dalam suatu keluarga petani pada tanggal 20 Mei 1902 di Desa Ihamahu Pulau Saparua. Ia keturunan keluarga besar Haulussy dari Desa Ihamahu diPulau Saparua. Setelah menamatkan pendidikan dasar pada “Saparoeasche School” di Saparua tahun 1921, Melkianus melanjutkan studi ke Surabaya dan memasuki sekolah kedokteran NIAS (Nederlandsch Indische Aartsens School) dan tamat pada tanggal 4 Mei 1932. Sebagai dokter muda, pertama kali ditempatkan pada rumah sakit CBZ Surabaya bagian penyakit dalam. Kemudian dipindahkan ke Medische Propaganda di Jogyakarta sampai tahun 1935.

Pada tahun 1935 pindah ke Saparua sebagai dokter Pemerintah dan tahun 1936 ke Flores sampai 1940. Sesudah itu ke Surabaya dan Bandung dengan tugas khusus memberantas penyakit malaria dan penyakit pes. September tahun 1940, dr. Melkianus Haulussy dipindahkan sebagai Wakil Insperktur Kesehatan Jawa Barat. Dalam revolusi kemerdekaan beliau memimpin delegasi Kesehatan Jawa Barat untuk berunding dengan Belanda. Juga menjadi dokter pada Resimen Pattimura Jawa Barat.

Dalam pengembangan kariernya dokter Haulussy pindah ke Jogyakarta dan diangkat menjadi Kepala Obat-Obatan Kementrian Kesehatan RI dari tahun 1947 – 1951. Setelah pengakuan kemerdekaan beliau dipindahkan ke Amahai (Pulau Seram tahun 1951) dan di detasir ke Makassar tahun 1952, kemudian dipindahkan lagi Jogyakarta. Beberapa bulan sesudah itu pada tahun 1952, kemudian dipindahkan ke Maluku sebagai Pimpinan Pemberantasan Penyakit Kusta dan ditempatkan di Saparua.

Tahun 1954 dr. Haulussy diangkat menjadi Inspektur Kesehatan Propinsi Maluku dan ditunjuk sebagai tenaga yang diperbantukan pada Jawatan Kesehatan Resimen Infantri 25 di Ambon. Tanggal 4 Oktober 1958 beliau memasuki masa pensiun, namun pada tanggal 20 Mei 1960 diangkat kembali oleh Departemen Kesehatan RI sebagai pegawai bulanan pada RST Kodam Maluku dan Irian Barata di Ambon. Pada tanggal 22 Juli 1960 dengan SK Kepala Staf Angkatan Darat diperbantukan pada Kesdam XV Maluku – Irian Barat di Ambon.
Dokter Haulussy terkenal pula sebagai tokoh pendiri Universitas Pattimura Ambon. Beliau adalah Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat yang merupakan embrio dari perguruan tinggi ini dan memperjuangkannya menjadi universitas negeri tahun 1962. Di samping tugas-tugasnya sebagai dokter dan pengabdi pendidikan, beliau juga menekuni membuat obat tradisional dengan nama “sepahit” yang dapat dijangkau oleh rakyat kecil dengan harga yang murah untuk berbagai jenis penyakit.

Sebagai pejuang kemerdekaan, dr. Haulussy turut dalam perebutan kekuasaan dari Jepang di Majalengka, turut bergerilya dengan paa pejuang di Jawab Barat dan Jogyakarta. Atas jasa-jasanya itu maka oleh Pemerintah Republik Indonesia beliau dianugerahi bintang “SATYA LENCANA KEBAKTIAN SOSIAL”. Pejuang dan pengabdi bangsa dan kemanusiaan ini meninggal di Ambon pada tanggal 27 Juli 1983 dalam usia 81 tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar